PERENCANAAN PRAKTEK PERAWATAN KUKU TANGAN (MANICURE)
Perencanaan praktek ini di buat
dalam rangka persiapan praktek mata kuliah perawatan badan dengan dosen :
Yuswati, M.pd.
Nama :
Hana Astri Wigati
NIM :
13519134037
Prodi :
Tata Rias dan Kecantikan
Jurusan :
PTBB
Fakultas :
Teknik
UNIVERSITAS
NEGERI YOGYAKARTA
2014
A. DASAR TEORI MANICURE
1.
Definisi
Manicure
Manicure adalah
perawatan jari-jari tangan terutama pada kuku. Teknik French manicure adalah
teknik perawatan kuku ala Perancis yang sudah dikenal sejak lama. Teknik
semacam ini dilakukan dengan cara mengoleskan cat berwarna putih pada ujung
kuku dan warna merah muda pada bagian sisanya. Teknik ini dipercaya dapat
membuat kuku tampak indah, segar, dan alami.
2.
Anatomi
Kuku
Kuku
adalah sel epidermis kulit yang mengalami keratinisasi yang tertanam dalam
palung kuku. Bagian proksimal terletak dalam lipatan kulit yang merupakan awal
kuku tumbuh, badan kuku bagian yang tidak ditutupi kulit dengan terikat dalam
palung kulit dan bagian atas merupakan bagian yang bebas. Bagian kuku tediri
dari:
- Ujung
kuku atas
- Badan
kuku yang merupakn bagian yang besar,
- Akar
kuku (radik)
- Matriks
kuku adalah daerah sel germinal yang merupakan tempat tumbuhnya akar kuku,
- Bantalan
kuku di bawah adalah lapisan epidermis tipis,
- Pulpa
jari di bawah bantalan kuku dibentuk oleh jaringan ikat vascular longgar.
ekskresi adalah
sebgai organ penerima rangsangan, pelindung terhadap kerusakan fisik,
penyinaran, dan bibit penyakit, serta untuk pengaturan suhu tubuh.
Pada suhu lingkungan tinggi (panas), kelenjar keringat menjadi aktif dan pembuluh kapiler di kulit melebar. Melebarnya pembuluh kapiler akan memudahkan proses pembuangan air dan sisa metabolisme. Aktifnya kelenjar keringat mengakibatkan keluarnya keringat ke permukaan kulit dengan cara penguapan. Penguapan mengakibatkan suhu di permukaan kulit turun sehingga kita tidak merasakan panas lagi. Sebaliknya, saat suhu lingkungan rendah, kelenjar keringat tidak aktid dan pembuluh kapiler di kulit menyempit. Pada keadaan ini darah tidak membuang sisa metabolisme dan air, akibatnya penguapan sangat berkurang, sehingga suhu tubuh tetap dan tubuh tidak mengalami kendinginan. Keluarnya keringat dikontrol oleh hipotalamus
Kulit memiliki beberapa fungsi:
Pada suhu lingkungan tinggi (panas), kelenjar keringat menjadi aktif dan pembuluh kapiler di kulit melebar. Melebarnya pembuluh kapiler akan memudahkan proses pembuangan air dan sisa metabolisme. Aktifnya kelenjar keringat mengakibatkan keluarnya keringat ke permukaan kulit dengan cara penguapan. Penguapan mengakibatkan suhu di permukaan kulit turun sehingga kita tidak merasakan panas lagi. Sebaliknya, saat suhu lingkungan rendah, kelenjar keringat tidak aktid dan pembuluh kapiler di kulit menyempit. Pada keadaan ini darah tidak membuang sisa metabolisme dan air, akibatnya penguapan sangat berkurang, sehingga suhu tubuh tetap dan tubuh tidak mengalami kendinginan. Keluarnya keringat dikontrol oleh hipotalamus
Kulit memiliki beberapa fungsi:
ü Sebagai alat pengeluaran berupa
kelenjar keringat.
ü Sebagai alat peraba.
ü Sebagai pelindung organ dibawahnya.
ü Tempat dibuatnya Vit D dengan
bantuan sinar matahari.
ü Pengatur suhu tubuh.
ü Tempat menimbun lemak.
3.
Tujuan
Manicure
a. Membuat kuku terlihat bersih, rapi dan berkilau.
b. Memiliki kuku yang sehat.
c. Kuku akan terlihat lebih cantik.
d. Agar kuku menjadi lembut dan mudah dibentuk.
4.
Kontra Indikasi Manicure
a.
Menggores
kuku dan filling yang dilakukan saat manicure, akan menyebabkan kerusakan permanen di
pada permukaan dan dasar kuku.
b. jika alat manicure tidak steril maka ada risiko infeksi
pada kulit. Misalnya, risiko infeksi jamur, pendarahan pada kuku, terpapar
bakteri,dan virus.
B.
PERSIAPAN
1. Pribadi
1.1. Rambut rapi tercepol.
1.2. Wajah ber make-up.
1.3. Menggunakan pakaian kerja
rapi.
1.4. Sepatu nyaman di pakai.
2.
Persiapan Area Kerja
1.1. Merapikan area kerja.
1.2. Persiapan alat,bahan,lennan dan
kosmetik dan tata rapi.
1.3. Area kerja terlihat bersih
1.4. Memiliki penerangan yang cukup.
3. Persiapan Alat, Bahan, Lenna
a. Alat
a)
Toples, fungsi : Tempat kapas dan tissue.
b) Manicure bowl, fungsi : Untuk
merendam tangan dan kuku.
c)
Waskom stainless, fungsi : Tempat air bersih.
d)
Tempat sampah plastic, fungsi :membuang bahan yang tidak terpakai.
e)
Nail File/kikir kuku, fungsi : Untuk membentuk dan melicinkan bagian sisi kuku.
f)
Orange wood, fungsi : Melepas kulit kuku dan sebagai alat apabila hendak menggunakan krim.
g)
Emery board/kikir kuku halus, fungsi : Untuk membentuk sisi kuku dan bagian yang halus/untuk menghaluskan sisi kuku.
h)
Nail Pusher/pendorong kutikula, fungsi : Untuk melepas kulit/kutikula kuku.
i)
Nail buffer, fungsi : Untuk menggosok kuku.
j)
Gunting kuku, fungsi : Untuk memotong
kuku.
k)
Steel pusher/pendorong metal, fungsi :untuk melepas kulit kuku.
l)
Cuticle nipper/tang kutikula, fungsi : untuk merapikan kulit kuku.
m) Cuticle
scissor/gunting kutikula, fungsi : Untuk memotong kulit kuku.
n)
Nail brush/sikat kuku, fungsi : Untuk membersihkan kuku dan ujung-ujung jari dengan bantuan air hangat yang mengandung sabun.
o) Batu
apung, fungsi : Untuk menggosok bagian tumit yang kasar.
b. Bahan
dan Lenna
a)
Handuk, fungsi : Mengeringkan tangan.
b)
Washlap, fungsi : Membersihkan kosmetik.
c)
Kapas sterill, fungsi : Membersihkan kosmetik.
d)
Tissue, fungsi : Membersihkan kosmetik.
e)
Cotton Bud, fungsi : membersihkan kosmetik.
f)
Bantalan spon, fungsi : meletakkan tangan saat perawatan.
g) Penutup
bahu, fungsi : melindungi lengan bahu.
c. Kosmetik
a)
Susu pembersih, fungsi : Membersihkan kulit dari kotoran, debu, minyak.
b)
Penyegar, fungsi : Menyegarkan kulit dan mengangkat sisa kosmetika pembersih.
c)
Nail enamel remover, fungsi : Menghapus cat kuku.
d) Bedak
talk, fungsi : Melicinkan gerakan menggosok kuku (buffing).
e)
Cuticle remover (krim kutikula), fungsi : Melembutkan kutikula kuku.
f)
Cuticle remover/cuticle softener (pelunak kutikula), fungsi : Melunakkan kutikula.
g) Massage
cream, fungsi : Mengurut tangan .
h)
Hand lotion, fungsi : Menghaluskan/melembutkan kulit tangan.
i)
Base coat, fungsi : Dasar cat kuku, untuk melindungi kuku dari pengaruh cat kuku.
j)
Nail enamel/nail polish, fungsi : Cat kuku, member warna pada kuku.
k)
Top coat, fungsi : Melindungi cat kuku yang telah dioleskan pada kuku
4.
Persiapan Klien
1) Klien
dipersilahkan duduk dikursi yang sudah disediakan
2) Lengan
baju klien sudah dilipat keatas ke atas siku.
3) Pasang
penutup bahu (lapisi dengan tisu bila tidak ada).
C.
PERLAKSANAAN
NO.
|
Kegiatan
|
Gambar
|
Waktu
|
|||
1.
|
Persiapan area kerja,alat,
bahan,lennan, dan kosmetik
|
|
15
menit
|
|||
2.
|
Persiapan pribadi
|
|
10
menit
|
|||
3.
|
Membersihkan
tangan dan lengan
a. Tangan
dibersihkan dengan handuk lembab hangat mulai dari tangan mengarah ke lengan
hingga batas bahu.
b. Kosmetik
diangkat dengan handuk/washlap hingga bersih.
|
|
2
menit
|
|||
4.
|
Membersihkan kuku
Bersihkan kuku dan area sekitar kuku menggunakan
kapas
|
|
2
menit
|
|||
5.
|
Membentuk dan
mengikir kuku
Potong kuku yang
terlalu panjang secara horizontal dengan menggunakan gunting kuku
|
|
3
menit
|
|||
6.
|
Bentuk
kuku dengan cara dikikir menggunakan emery board. Teknik mengikir yaitu mulai
dari sisi kiri/kanan kuku menuju ujung kuku. Mengikir harus satu arah, tidak
boleh bolak-balik, posisi kikir membentuk 60 derajat.
|
|
3
menit
|
|||
7.
|
1) Menggosok
kuku
a. Kuku
digosok menggunakan nail buffer
b. Atas
lempeng kuku dioles kosmetik bedak talk.
c. Kuku
digosok dari arah pangkal kuku menuju ujung kuku lepas sehingga kuku terlihat
mengkilat bersih
|
|
2
menit
|
|||
8.
|
2) Melembutkan
kutikula kuku
a. Oleskan
cuticle remover pada setiap kutikula kuku.
b. Urutlah
setiap kutikula dengan menggunakan ibu jari dengan gerakan rotasi
|
|
5
menit
|
|||
9.
|
1)
Merendam, menyikat, membilas kuku
a. Rendam
kuku.
b. Sikat
kuku.
c. Perhatikan
waktu merendam, kulit jangan sampai keriput karena terlalu lama merendam.
|
|
5
menit
|
|||
10.
|
3) Merawat
kutikula kuku
Oleskan cuticle softener pada setiap
kutikula dan ujung kuku lepas.
|
|
5
menit
|
|||
11.
|
Angkat
kutikula dengan menggunakan cuticle knife untuk mengikis dengan cara dari
sisi kiri/kanan menuju ke tengah pangkal kuku dengan gerakan rotasi. Posisi
pisau harus datar .
|
|
3
menit
|
|||
12.
|
Lempeng kuku gunakan
cuticle nipper/cuticle scissors.
|
|
3
menit
|
|||
13.
|
Untuk melepas
kutikula dengan menggunakan cuticle pusher untuk merapikan sisa kutikula
sehingga lunula bisa terlihat.
|
|
2
menit
|
|||
14.
|
Bersihkan ujung kuku
lepas dengan orange wood
|
|
2
menit
|
|||
|
Mengurut
tangan
|
15
menit
|
||||
15.
|
v Lakukan
effleurage pada tangan dan lengan
|
|
|
|||
16.
|
v Lakukan
stroking pada lengan secara bergantian
|
|
|
|||
17.
|
v Lakukan
petrisage pada pergelangan tangan
|
|
|
|||
18.
|
v Lakukan
friction pada jari jari tangan.
|
|
|
|||
19.
|
Lakukan effleurage ke
seluruh tangan untuk mengakhiri gerakan pengurutan
.
|
|
|
|||
20.
|
Mengangkat kosmetika
pengurutan dengan menggunakan washlap
lembab
|
|
|
|||
21.
|
Menghaluskan kulit
tangan.
Oleskan hand lotion
untuk melembutkan kulit
|
|
1
menit
|
|||
22.
|
v Mengaplikasikan
cat kuku
v Bersihkan
kuku dari sisa kosmetik seperti hand lotion dengan menggunakan kapas yang
sudah dibubuhi nail enamel remover.
v Oleskan
dasar cat kuku (base coat) untuk melindungi kuku dari efek cat kuku
|
|
5
menit
|
|||
23.
|
Oleskan cat kuku
sesuai dengan yang dipilih.
|
|
5
menit
|
|||
24.
|
Oleskan top coat
untuk melindungi cat kuku agar tidak mudah retak dan untuk mengkilapkan kuku.
|
|
5
menit
|
D.
KESELAMATAN
KERJA
a.
Sanitasi alat.
b.
Tangan dalam keadaan kering apabila memegang alat listrik
c.
Memakai alas kaki
d.
Tidak menggunakan akesoris yang mengganggu proses kerja.
E.
BERKEMAS
a. Merapikan
area kerja
b. Membuang
bahan yang sudah tidak terpakai
c. Sanitasi
alat
d. Membersihkan
area kerja
LEMBAR
DIAGNOSA
Nama :
Usia :
Alamat :
No. Hp :
Tanggal :
1.
Jenis Kulit Tangan 5.
Kelainan Tangan dan Kuku
a.
Berminyak a. Garis Beau
b.
Kering b. Koilonikia
c.
Normal c. Wash Board Nails
2.
Bentuk tangan d. Onikomadesis
a.
Besar e. Onikolisis
b.
Kecil f. Trakionikia
c.
Sedang g. Onikoskizia
3.
Bentuk jari h. Onikoreksis
a.
Besar i. Onikogrifosis
b.
Kecil
c.
Sedang
4.
Bentuk kuku
a.
Oval
b.
Kotak
c.
Lancip
d.
Lonjong
e.
Bulat
Kelainan
Tangan dan Kuku
1.
Garis Beau
- Garis
Beau yaitu alur transversal pada Lempeng Kuku yang akan
bergerak Ice arah distal mengikuti pertumbuhan kuku atau jika dilihat
melintang, maka alur tersebut sejajar dengan lanula. Alur ini terjadi
disebabkan penyakit yang menyebabkan tertahannya pembentukan Lempeng
Kuku sementara oleh toksin atau penyakit sistemik.
- Pada
sebagian besar kasus, alur lebih sering dijumpai pada kuku ibu jari atau
kuku jari kaki yang mungkin disebabkan karena pertumbuhannya yang lebih
lambat.
- Garis
Beau fisiologis dapat dijumpai pada bayi usia 4– 10 minggu.
- Beberapa
keadaan yang dapat menimbulkan kelainan ini yaitu trombosis koroner,
pneumonia, fenomena Raynaud, defisiensi Fe, dermatitis, trauma, agent anti
kanker, penyakit ginjal atau hati.
2.Koilonikia
- Koilonikia
atau disebut juga spoon nails yaitu bentuk normal bagian tengah Lempeng
Kuku menjadidatar atau cekung dengan pinggir lateral dan
distal menghadap ke atas, sehingga bentuk kuku seperti sendok. Lempeng
Kuku dapat menebal atau menipis.
- Koilonikia
dapat merupakan kelainan yang didapat atau merupakan kelainan yang
diturunkan. Pada anak usia 1 atau 2 tahun pertama dapat dijumpai bentuk
Lempeng Kuku seperti ini, yang pada beberapa kasus menetap sampai dewasa
tanpa adanya kelainan familial.
- Tipisnya
kuku dihubungkan dengan status nutrisi yang buruk (anemia defesiensi
besi) dan kurangnya intake asam amino yang mengandung sulfur.
- Koilonikia
dapat dijumpai pada beberapa keadaan yaitu penyakit diabetes,
anemi defisiensi Fe, pajanan asam kuat, hipotiroid, nail patella syndrome,
Penyakit Raynaud (sebuah kondisi umum yang mempengaruhi pasokan darah ke
jari tangan dan kaki), hemochromatosis, SLE (lupus), trauma parah pada
matriks kuku, sindrom kuku-patela.
3.Wash Board Nails (Habit Tic Deformity)
- Kelainan
ini berupa alur transversal yang berdekatan tidak teratur dengan rigi-rigi
di tengah Lempeng
- Kuku
atau bentuk alur horisontal pada lempeng kuku.
Bentuk kuku seperti ini biasanya dijumpai pada kuku ibu jari. Seperti namanya, menyerupai papan cuci dengan serangkaian pegunungan merata spasi di kuku - Alur
ini terjadi disebabkan kebiasaan mendorong lipat kuku proksimal ke
belakang dengan jari telunjuk atau gigi atau juga karena menggosok kulit
di balik kuku dapat menyebabkan kuku papan cuci
- Bila
jarak lekuk transversal sangat berdekatan satu sama lain maka terlihat
sebagai alur memanjang di tengah Lempeng Kuku.
4.Onikomadesis
- Sinonim:
defluvium unguium
- Onikomadesis
yaitu terlepasnya Lempeng Kuku secara sempurna mulai dari bagian proksimal
atau dari dasar kuku.
- Dikatakan
kelainan ini terjadi akibat terhentinya pembentukan keratin oleh matriks.
Onikomadesis dapat bersifat familial atau didapat.
- Keadaan
yang dapat menimbulkan onikomadeasis yaitu distres intrauterin berat,
diabetes, traumamatriks, radiodermatitis, inflamasi lipat kuku
proksimal, dan juga akibat efek samping obat asam valpoat yang di gunakan
sebagai obat epilepsi, nekrolisis epidermal toksik, stevevens jhonson
syndrome, kelainan Periode iskemia (Gagal jantung, iskemia perifer,
Himalaya wandeling), Viral infeksi (sindroma Kawasaki , campak,penyakit
tangan kuku dan mulut)dan Penyakit dengan demam tinggi atau penyakit parah
(Malaria, drug fever, sepsis, demam berdarah).
5.Onikolisis
-
Onikolisis yaitu terlepasnya Lempeng Kuku dari dasar kuku, biasanya dimulai di tepi dan melanjutkan ke lunula. Terjadi terutama di jari manis namun dapat terjadi pada salah satu kuku dan berwarna kuning atau putih pada bagian yang terlepasnya. - Onikolisis
dapat disebabkan oleh penyakit kulit ( Psoriasis ),
obat-obatan (tetrasiklin), trauma, amyloidosis, gangguan sirkulasi
perifer; hipertiroid, kosmetik kuku, sabun,
sarkoidosis, yellow nail syndrome, radiotherapi, gangguan jaringan
ikat atau tanpa penyebab yang jelas, Paronychia (Candida,
bakteri, herpes panaritium ).
- Rasa
nyeri dapat terjadi bila terdapat infeksi.
6.Trakionikia
- Lempeng
kuku tipis dengan permukaan tampak kasar seperti ampelas disebabkan alur
longitudinal dan rigi-rigi sangat rapat, biasa di jumpai pada anak- anak.
- Trakionikia
terjadi karena kelainan pada matriks proksimal, Jika semua kuku terkena,
dikenal sebagai Twenty Nail Dystrophy.
-
Beberapa penyakit kulit yang dihubungkan dengan kelainan ini yaitu liken planus, dermatitis atopik, alopesia areata, twenty nail dystrophy of childhood, ichthyosis, Kekurangan imunoglobulin, vitiligo, penyakit kulit inflamasi lainnya dan bisa juga idiopaty.
7.Onikoskizia
- Yaitu
pelepasan lamelar atau lamellar membelah Lempeng kuku pada tepi bebas
distal. (kuku terbelah).
- Onychoschizia,
umumnya dikenal sebagai pemisahan kuku tetapi juga dikenal sebagai
onychoschisis atau distrofi pipih, adalah suatu kondisi yang menyebabkan
perpecahan dalam horisontal lempeng kuku, Hal ini juga dikenal sebagai
sindrom kuku rapuh.
- Penyebab
paling sering yaitu kuku sering basah kemudian mengering berulang kali
sehingga menimbulkan perlunakan dan pengerasan kuku. Kotoran dan uap
lembab masuk ke bagian yang retak sehingga menambah kerukan. Pelekatan
antar sel berkurang akibat semen interselular gagal melekat, atau mungkin
disebabkan semen yang dibentuk oleh matriks tidak mempunyai daya lekat
atau mengalami degradasi.
-
Penyebab onikoskizia yaitu cairan alkali, detergen, cat dan cairan penghapus cat kuku, infeksi sistemik, faktor endokrin, trauma, penyakit tertentu (TBC,sindrom Sjögren, lichen planus dan psoriasis), orang yang sering memakai obat-obatan oral terbuat dari vitamin A, dan kekurangan Vitamin B.
8.Onikoreksis
- Sinonimnya
yaitu brittle nail.
- Pada
onikoreksis dijumpai kuku rapuh dan pecah pada tepi bebas Lempeng
kuku dan fisur memanjang pada Lempeng kuku .
- Kuku
yang rapuh dan pecah dapat diakibatkan pemakaian sabun kuat (deterjen),
penghapus cat kuku, pada keadaan hipotiroid. Kuku rapuh dapat merupakan
manifestasi psoriasis, onikomikosis, anemia defisiensi Fe, pakionikia
kongenital.
9.Onikogrifosis dan Onikokauksis
- Onikogrifosis
yaitu Lempeng kuku yang menebal, memanjang, melengkung seperti cakar atau
tanduk domba.
- Pada
onikogrifosis bagian bebas Lempeng kuku menekan atau masuk ke dalam
jaringan lunak. Kuku buram, berwarna coklat kekuningan atau hitam kotor.
Permukaan kuku tidak teratur, beralur. Daerah subungual terisi bahan
tanduk. Pada kasus heriditer dapat mengenai kuku jari tangan atau kaki.
Pada kasus didapat kuku jari tangan hampir tidak pernah memperlihatkan
kelainan ini.
- Onikogrifosis
dapat disebabkan oleh trauma neuropati perifer, pemotongan kuku yang tidak
teratur Pada onikokauksis kuku keras, menebal, memanjang, permukaan kuku
halus, kuku lebih cembung dan rapuh; mungkin disebabkan kelainan pada
matriks dan dasar kuku yang menambah jumlah keratin lebih banyak.
- Onikauksis
hanya menggambarkan penebalan dan pemanjangan kuku.
- Onikokauksis
dapat disebabkan oleh trauma, infeksi jamur, penyakit Darier, psoriasis,
pitiriasis rubra pilaris, defek ektodermal; selain itu onikokauksis dapat
dijumpai pada penyakit jantung kronik, penyakit paru-paru.
10.Pitting atau penyok pada kuku
- Pit
atau penyok atau berlubang-lubang terjadi karena adanya kelainan pada
matriks proksimal.
- Alkiewitz
menyatakan adanya keratinisasi yang menyimpang yaitu adanya kelompok sel
parakeratosis yang menyebabkan daerah tersebut menjadi lemah, kurang
melekat satu sama lain kemudian mengelupas. Teori lain mengatakan
disebabkan oleh invasi sel radang, mikroabses pada matriks seperti pada
psoriasis atau eksositosis limfositik pada pitiriasis rosea dan adanya
spongiosis setempat seperti pada eksema.
- Pit
berkelompok dapat dijumpai pada orang normal atau penderita dengan trauma
pada matriks kuku.
- Penampakan
kuku menunjukkan depresi belang-belang di lempeng kuku.
- Ukuran,
dalam dan dangkalnya pit bervariasi. Umumnya diameter pit kurang dari 1
mm. Pit yang dangkal sering didapatkan pada psoriasis. Barisan pit
transversal yang teratur mirip garis Beau merupakan tanda karakteristik
pada alopesia areata.
- Beberapa
penyakit yang sering berhubungan dengan di temukannya pitting pada kuku
adalah Psoriasis, sindrom Reiter, reactive arthritis, eksim, incontinentia
pigmenti, alopecia areata.
11.Median Nail Dystrophy
- Sinonim:
solenonikia
- Distropi
median kanaliformis (Heller) Yaitu suatu defek pada Lempeng kuku
yang ditandai oleh fisur memanjang di garis tengah yang diapit gelombang
transversal tidak teratur, sehingga kuku terlihat seperti pohon
cemara.
- Kelainan
ini dapat mengenai satu atau beberapa kuku, biasanya ditemui pada kuku ibu
jari. Bagian yang retak mulai terlihat di bawah kutikel yang bergerak ke
depan mengikuti pertumbuhan kuku. Setelah beberapa bulan atau tahun kuku
akan kembali normal, tetapi dapat kambuh.
- Penyebab
kelainan ini tidak diketahui, tetapi beberapa peneliti menganggap
disebabkan kerupakan matriks sementara yang mengganggu pembentukan
kuku.
- Kelainan
ini dijumpai pada trauma lokal di bagian tengah kuku.
12.Pakionikia Kongenital
- Merupakan
kelainan heriditer dengan etiologi yang tidak diketahui.
- Kelainan
kuku terjadi pada 1/2-2/3 bagian distal kuku. Bagian proksimal
Lempeng kuku licin, mengkilat, melekat pada dasar. Bagian distal
terdorong ke atas oleh akumulasi bahan keratin di bawahnya, sehingga
bagian Lempeng kuku bebas menghadap ke atas dan
membentuk sudut 30 – 40 derajat terhadap aksis falang. Lempeng
kuku berwarna abu-abu kekuningan atau coklat dan buram. Dapat
terjadi pelepasan kuku spontan dan tumbuh kembali dengan deformitas yang
lebih berat.
- Jadaschon
dan Lewandoski melaporkan selain kelainan kuku juga dapat disertai
kelainan pada mukosa, gigi, keratoderma palmoplantar. Masalah yang sering
terjadi yaitu paronikia disebabkan bakteri atau kandida.
- Pemakaian
asid salisil 10%–40% atau urea oklusi dan kuku direndam dalam air akan
melunakkan kuku sebelum dipotong.
13.Twenty Nail Dystrophy
- Dijumpai
kelainan pada Lempeng kuku berupa alur longitudinal, striae
dan onikoreksis.
- Lempeng
kuku dapat menipis atau menebal dan berwarna kekuningan atau kasar seperti
ampelas, merupakan jenis tertentu Trakionikia, dimana jika kuku yang
terkena kelainan itu berjumlah 20 (kuku jari tangan dan kaki), maka di
sebut twenty nail dystrophy, tapi jika tidak semua kuku yang terkena maka
di sebut sebagai Trakionikia.
- Pada
pemeriksaan histologi dijumpai perubahan pada matriks yang sesuai dengan
liken planus, eksema, psoriasis.
- Pernah
dilaporkan kasus kongenital, heriditer maupun pada orang dewasa: Twenty
nail dystrophy pada anak dianggap bukan merupakan suatu entity klinis
khusus tetapi mungkin suatu tanda fisik beberapa penyakit lain, misalnya
liken planus.